Wednesday, April 11, 2012

MANAJEMEN PENDIDIKAN: Teori dan Praktek MBS di Sekolah Kristen




A. SINOPSIS BUKU
Lembaga pendidikan Kristen merupakan institusi yang melayani kebutuhan publik,  yang terus mengalami metamorfosis kearah tanggung jawab dan tuntutan layanan yang berkualitas. Sayangnya, menurut pengamatan yang saya lakukan, bisa diberikan konklusi disini, bahwa pendidikan Kristen belum dikelola secara efisien dan efektif. Diduga, sangat tinggi korelasi antara efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan dengan kurang berkembangnya sekolah Kristen dan mutu lulusan dan mutu layanan publiknya ke dalam masyarakat Kristen itu sendiri dan keluarnya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen pendidikan yang  efektif dan efisiensi. Itulah ide awal, mengapa buku ini ada.

Dalam buku ini, manajemen pendidikan diartikan seluruh aktivitas yaitu (proses edukasi) di lingkungan pendidikan yang menekankan aspek proses manajemen dalam lembaga, terkait dengan tanggung jawab pengelolaan tenaga kependidikan, kesiswaan, finansial, sarana dan prasarana,  kurikulum dan hubungan sekolah dengan masyarakat di luar sekolah, dengan cara MBS-Manajemen Berbasis Sekolah yang efektif dan efisien. Pengelolaan yang efektif dan efisien itu akan bisa menjadi alat kerja pendidikan (proses eduaksi), untuk mendidik komunitas masyarakat beragama Kristen, sehingga terjadilah masyarakat Kristen terdidik.

MBS disini diletakkan berorientasi pada kebebasan lembaga tersebut untuk membuat keputusannya secara otonomi, baik otonomi sekolah, yakni guru di dalam kelas, kepala sekolah, organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan, dan juga otonomi daerah, yakni terkait langsung dengan kebijakan politik di daerah masing-masing. Ia juga bebas untuk melakukan keputusan itu, dan mengevaluasinya sendiri, tanpa menubruk kebijakan departemen atau hirarki diatasnya.

Dengan manajemen pendidikan, (tentu dengan sejumlah alternatif pendukung lainnya), seperti itu, maka sekolah Kristen dalam hal ini mulai dari pendidikan pra sekolah hingga sekolah menengah atas akan merestrukturisasi untuk memapankan kemandirian pengelolaan, kemandirian pengaturan diri sendiri ke dalam dan ke luar, kemandirian penentuan nasib sendiri. Hasilnya diharapkan sampai pada fungsi “komunitas manusia pembelajar” dengan sistem dan pelaku saling bergantung, dan memiliki sifat dan tindakan yang koorparatif (bukan kompromi) dengan siapa saja.

Saya memilih topik ini untuk didiskusikan, meskipun lebih bersifat deskriptif dengan tujuan untuk “mengenalkan” secara teoritis dan empiris soal manajemen pendidikan, dengan spirit MBS. Kali ini, saya mperkenalkan secara padat dan sederhana. Ide awal dari buku ini, atau buku ini sebenarnya sebahagian besar berasal dari hasil penelitian lapangan secara kuantitatif dan kualitatif, yakni skripsi S1 (Strata satu), PAK yang saya lakukan pada tahun 2004 mulai bulan Januari-April 2004 di sekolah menengah atas Immanuel Yogyakarta. Artinya, Bab 1, 2, 5 dari skripsi tersebut, diedit ulang sehingga tampillah buku ini.

Hal-hal yang dibicarakan dalam buku ini, sangat relevan dan masuk kepada semangat zaman pendidikan di Indonesia, yang sedang memasuki fase pengujian dan pemurnian mutu, yang ditakar dengan sistem uji akreditasi lembaga dan sertifikasi guru dan dosen. Setidaknya, buku ini membantu mahasiswa Pendidikan Agama Kristen di kelas-kelas dimana saya mengajar dan siapa saja yang sedang terlibat dalam “pusaran” pengujian dan pemurnian tersebut secara teoritis deskriptif.

Bagi para penyelenggara pendidikan telah muncul penerimaan baru bahwa praktek manajemen pendidikan mampu memperbaiki kualitas pendidikan. Sebagai konsekuensinya banyak negara merestrukturisasi sistem pendidikannya, termasuk Indonesia.  Sistem pendidikan di manca negara dan Indonesia sendiri telah melakukan restrukturisasi untuk memapankan kemandirian pengelolaan, kemandirian pengaturan diri sendiri kedalam dan keluar, kemandirian penentuan nasib sendiri, bagi sekolah-sekolah. Ini mendorong pendidikan Kristen untuk juga terlibat proaktif untuk berupaya merestrukturisasi pendidikan diperlukan proses karena proses pendidikan akan berjalan dengan baik jika ditangani secara professional.

Akhir-akhir ini, pemikiran dan kritik tentang manajemen pendidikan yang ideal bagi kultur pendidikan Indonesia terus menggurita. Hebatnya lagi, model, sebutan, sistem, pendekatan, metode, basis pengelolaan, orientasi dan kiblatnyapun berbeda-beda sesuai dengan disiplin ilmu dan negara pemilik ide (dalam hal ini beberapa menteri pendidikan) tersebut berguru. Jika melirik manajemen  pendidikan di Indonesia sejak zaman Orde baru hingga detik ini tampaknya tidak akan pernah berhenti berubah.

Beberapa menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pembuat kebijakan (policy maker) dan pemegang remote kontrol serta saksi kunci bukti perubahan tersebut. Saya akan menjelaskan beberapa saja sebagai bahan perenungan bersama, dari teori dan gagasan para menteri terkait. Misalnya Yahya Muhaimin dosen FISIPOL Universitas Gajah Mada dan pengamat militer mendesain Komite Reformasi Sekolah, School Based Management atau Manajemen Berbasis Sekolah, Competent Based Curriculum atau Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Kawin cerainya” kebijakan tersebut otomatis mempengaruhi sistem dan praktek  manajemen pendidikan di Indonesia secara umum, khususnya juag pendidikan Kristen mulai dasar hingga tinggi se Indonesia.  Sehubungan dengan itu, harus diakui bahwa ada sekolah yang berkembang, sekedar bertahan hidup (survive) namun ada juga yang merugi (collaps), gulung tikar dan bubar.   Inilah persoalan yang menjadi kegelisahan bersama. Untuk itu, perlulah kiranya mahasiswa PAK S1 hingga S3 untuk melakukan riset lapangan (field  research) terkait langsung dengan sejumlah fenomena dan realitas di seputar persoalan manajemen pendidikan Indonesia dan Kristen.

Berdasarkan pemaparan diatas sebelumnya, saya merasa tergugah untuk menjelaskan apa persoalannya pendidikan itu sendiri dan hal itu perlu digugat sehingga fungsi, kontribusi dan tanggung jawab sosial pendidikan itu keluar, kelihatan dan terlaksana. Untuk itu, saya memilih beberapa poin-poin penting untuk diuraikan disini. Pertama, bagaimanakah penjelasan secara deskriptif teoritis dan secara operasional soal dasar Manajemen Berbasis Sekolah-MBS, jika dilihat dari arah atau basis pelaksanaan manajemen pendidikan, dan tanggung jawab manajemen pendidikan. Kedua, apakah sekolah Kristen telah mempraktekkan manajemen pendidikan secara efektif dan efisien? Ketiga, bagaimana gambaran korelatif antara efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan dengan  kurang berkembangnya sekolah Kristen di Indonesia, yang bisa dipahami lewat buku ini?

Penyelidikan dan penjelasan dari ketiga hal itu nantinya bisa berfaedah. Pertama, untuk memberikan seperangkat informasi toeritis dan praksis bagi pengembangan ilmu manajemen pendidikan di jenjang sekolah dasar hingga menengah atas sehingga tercapai manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Informasi tersebut  diharapkan juga dapat “membarui dan mewarnai” manajemen pendidikan agar menghasilkan sistem pembelajaran ideal bersifat kekinian sehingga menghasilkan out put pendidikan yang produktif. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan umpan balik sebagai bahan pertimbangan atau bahan acuan dalam mengambil keputusan strategis di  sekolah Kristen dan bagi mahasiswa PAK atau pelaku pendidikan di Indonesia, dan siapapun yang aktif dalam  pengembangan mutu pendidikan dan yang ingin menjadi manusia pembelajar. Dengan mempelajari ini, maka akan terlihat bagimana sebenarnya secara teoritis Manajemen Berbasis Sekolah di applikasikan di sekolah secara efektif dan efisien.

Saya sangat mengarapkan kerangka berpikir ini bisa dipakai sebaga ialat untuk menghasilkan pengajaran soal manajemen pendidikan Kristen. Pembacaan dari isi buku ini, semoga saja efektif dipakai untuk mendesain pendidikan Kristen berdasarkan kebutuhan sesusungguhnya dari orang yang belajar di dalam kelas-kelas pembelajaran itu, bukan lagi hanya demi mengejar akreditasi, nama baik, status dan posisi sosial, ketenaran atau popolaritas dari dosen, guru dan institusi pendidikan itu semata. Hasilnya bisa kita siapkan untuk mempersiapkan menjadi sebuah pedoman untuk mendesain secara besar “grand desain” pendidikan Kristen yang cocok untuk setting sosial Indonesia, dan manusia Kristen di Indonesia.

MBS yang dibicarakan dalam buku ini, sangat relevan dan masuk kepada semangat zaman pendidikan di Indonesia, yang sedang memasuki fase pengujian dan pemurnian mutu, yang ditakar dengan sistem uji akreditasi lembaga dan sertifikasi guru dan dosen. Setidaknya, buku ini membantu mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dan siapa saja yang sedang terlibat di dalam pendidikan Kristen.

B. DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Pengantar i
B. Masalah Dibalik Manajemen Pendidikan iii
C. Apa yang Dibicarakan Disini? iv
D. Kerangka Berpikir Buku  v
E. Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih vi

BAB II. PEMBARUAN BASIS MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Menggugat Tanggung Jawab Sosial Pendidikan 1
B. Pemahaman tentang MBS 9

BAB III. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Manajemen Tenaga Kependidikan13
1.  Sumber Daya Tenaga Kependidikan 13
a.  Tenaga Struktural Pendidikan 16
b.  Tenaga Administrasi Pendidikan 17
c.  Tenaga Fungsional Pendidikan  18
2.  Operasional Manajemen Tenaga Kependidikan 19

a.  Perencanaan Tenaga Kependidikan 19

b.  Pengadaan Tenaga Kependidikan 21
c.  Penempatan dan Orientasi Tenaga Kependidikan 23
d.  Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan 25
e.  Kompensasi Tenaga Kependidikan 27
f.   Penilaian Prestasi Kerja Tenaga Kependidikan  29
g.  Pemberhentian Tenaga Kependidikan 34
1).     Pemberian Perhatian Khusus 35
2).     Penciptaan Out Placement Program 35
3).     Komunikasi Interaktif 36
4). Pemberian Pesangon  36
5).     Pembuatan Surat Perjanjian Damai 36
B.  Manajemen Kesiswaan 36
1.  Penerimaan Siswa 38
2.  Pembinaan Siswa 39
3.  Penamatan Siswa 42
C.  Manajemen  Finansial 44
1.  Pengelolaan Biaya Pendidikan Sekolah 46
2.  Sumber-Sumber Finansial  Sekolah 47
3.  RAPBS Sekolah 47

D. Manajemen Sarana dan Prasarana 50

1.  Perencanaan Sarana dan Prasarana 51
2.  Pengadaan Sarana dan Prasarana 52
3.  Penyimpanan Sarana dan Prasarana 52
4.  Inventarisasi Sarana dan Prasarana  53
5.  Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 53
6.  Penghapusan Sarana dan Prasarana 54

E.  Manajemen Kurikulum 54

1.  Konsep Kurikulum  55
2.  Manajemen Kurikulum 56
a.  Perencanaan Kurikulum  57
b.  Perencanaan Kurikulum Tingkat Sekolah 57
c.  Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah 58

d.  Pengembangan Kurikulum 59

e.  Pelaksanaan Kurikulum  61
f.   Evaluasi Kurikulum 65

F.  Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 68

1.  Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 69
a.  Tanggung Jawab Sekolah Terhadap Masyarakat 69
b.  Tujuan  Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 70

c.  Bentuk Dukungan Masyarakat 71

2.  Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 72

3.  Penilaian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 73

4.  Tindak Lanjut Hubungan Sekolah dengan Masyarakat      73
5.  Kriteria Efektif dan Efisien Manajemen Pendidikan 74
6.  Simpulan dan Rekomendasi bagi Pendidikan Kristen 76

Daftar Pustaka 78

Daftar Bagan:
1. Struktur Organisasi Tenaga kependidikan       15
2. Tugas Manajerial Tenaga Struktural Pendidikan 17
3. Teknis Pencanaan Tenaga Kependidikan 20
4. Proses Pengadaan Tenaga Kependidikan  21
5. Penerimaan Calon Tenaga Kependidikan 23
6. Pengadaan dan Penempatan Tenaga Kependidikan      24
7. Teknik Latihan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan 27
8. Manajemen Kesiswaan 38
9. Pendidikan Kristen Menciptakan Perilaku Sosial 43
10. Kerangka  Penyusunan RAPBS 48
11. Pemahaman Kurikulum 56
12. Perencanaan Kurikulum Tingkat Sekolah      58
13. Proses Pengembangan Kurikuklum 60

Daftar Tabel:
1. Pengembangan Tenaga Kependidikan 19
2. Syarat-syarat Tenaga  Kependidikan 22
3. Penempatan dan Orientasi Tenaga Kependidikan 25
4. Pelatihan dan Pembinaan Tenaga Kependidikan 26
5. Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil 28
6. Sasaran Penilaian Prestasi Kerja Guru 31
7. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Siswa  40
8. Pembelajaran Abad Industrial & Abad Pengetahuan 62
9. Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Mutakhir 62
10. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar 65
11. Evaluasi Kurikulum 67


C. LEGALITAS BUKU
ISBN: 978-602-19080-9-9
KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
National Library of Indonesia-National ISBN Agency
Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Pusat 10430-Indonesia, P.O. Box 3624
Telp:021-3101411,psw437;021-68293700/92920979,fax: 021-3927919/31908479
E-mail: isbn.indonesia@gmail.com-http://www.pnri.go.id

Penulis:
Elia Tambunan
MANAJEMEN PENDIDIKAN: Teori dan Praktek MBS di Sekolah Kristen

Cetakan Pertama: April, 2012
05-04-2012-11

Jumlah lembaran halaman: 92
Ukuran Kertas: A5 (14,8 x 21 cm), 70 gr.
Font teks: Bell MT  11,5
Spasi: 1
Font Footnote: Times New Romans 6,5

Penerbit:
illumiNation Publishing
Perum Permata Land, No 1.
Pojok Tiyasan Rt 02-Rw 01, Condongcatur 55283
Yogyakarta-Indonesia
Telp. 0274-4533025
E-mail: illumination.publish@gmail.com

Copyright© 2012 pada Elia Tambunan, S.Th., M.Pd.
Diatur dalam UU.RI. tentang Hak Cipta Pasal 44 ayat 1dan 2; UU.RI. No. 19.Th. 2002, sebagaimana diubah dengan UU. RI. No. 7 Th. 1987, jo. UU.RI. No. 12. Th. 1997. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara menggunakan mesin fotocopy, tanpa seizin tertulis dan legal dari penulis. Teks Alkitab dalam buku ini diambil dari Terjemahan Baru Indonesia, Copyright Lembaga Alkitab Indonesia 1974 atau Indonesian Bible Society, 1994.

Harga:
Rp. 50. 000,- (Belum Ongkos Kirim ke alamat lengkap).

Cara Mendapatkannya:
Silahkan pesan di:
Facebook: Bang Elia Tambunan
E-mail: elia.tambunan@gmail.com
Telp/SMS: 081338956657
Twitter: El14 Tambunan

Tuesday, April 3, 2012

TEOLOGI sebagai SAINS

A. SINOPSIS BUKU

Buku TEOLOGI sebagai SAINS ingin mengupayakan adanya proses “integrasi” dan “interkoneksi” antara teologi dengan sains (sains, sosial sains, dan sains humanities) secara saintifik atau ilmiah. Proses integrasi ini dilakukan lewat proses sistematik dan empiris, lewat pendekatan multi-disciplinary didalam proses dan praktek pendidikan STT Kristen di Indonesia.
         
Proses itu akan menciptakan mahasiswa menjadi teolog, agamawan, dan ilmuwan, yang memiliki “ilmu pengetahuan yang paling cocok” untuk memahami fenomena keagamaan atau teologi, serta realitas yang terjadi di komunitas intelektual dan masyarakat Kristen, yang didapatkan dari proses saintifik dari metodologi sains. Hasil dari ilmu pengetahuan itu membantunya menyelidiki, apa, dan bagaimana fenomena terjadi, bagaimana maknanya teradap kehidupan Kristen. Hasilnya bisa dipakai untuk “menantang” dan “mengkritisi” teologi dan sains yang telah mapan, dan bisa mengilhami cara berteologi yang baru, sesuai dengan setting sosial masing-masing dimana STT, komunitas intelektual dan asyarakat Kristen itu “tinggal berada”.
         
Integrasi dan interkonkesi antara teori dan realitas merupakan “jihad ilmiah” atau “amanat agung akademik” yang sebaiknya kita emban agar kita tidak lagi termarginalkan, “malu-maluin” atau “minder”, ketika disandingkan dengan lembaga dan keilmuan lain. Dalam kondisi seperti ini, stake holder STT Kristen harus rela membuka diri untuk sains, meng”akreditasi diri”nya secara mandiri, bukan lagi hanya lembaganya. Artinya, meskipun mungkin prosesnya bertahap harus ada upaya-upaya akademik (academic enterprise) untuk “mengintegrasikan teologi dengan sains secara terpadu, sesuai dengan karakteristik persoalan yang tampak. Upaya ini hanya sebagai ilmu, yakni proses dan metode serta hasil output untuk menyelesaikan persoalan-persoalan teologis, sosiologis, dan intelektualis yang terjadi di dalam komunitas intelektual Kristen, dan komunitas masyarakat beragama Kristen.

Teologi sebagai sains, selain untuk pengembangan cara berpikir, tetapi juga sistematika bertindak. Untuk itu, mahasiswa di STT memerlukan ragam keilmuan, yang biasanya saya posisikan sebagai ilmu dengan “pendekatan multidisciplinary” yang memberinya kesempatan dan kebebasan akademik untuk mengakses dan menggunakan sejumlah ilmu, sehingga mereka memiliki multi-eksperimen dan multi-eksperiensi, serta multi-tujuan, bukan lagi hanya pengalaman “ngeroh” dan perjalanan spiritual semta. Inilah penjelasan yang tersaji di dalam buku ini. 

Lewat ini, saya bermaksud untuk melakukan rekonstruksi metode, pendekatan, pembidangan disiplin ilmu teologi, disamping menggeser atau memperluas wilayah kajiannya sesuai dengan perubahan kebutuhan dan tuntutan hidup Kristen kini, serta karakteristik setting sosial dimana persoalan itu timbul.

B. DAFTAR ISI:

Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan
1. Apa Persoalan Sebenarnya? 2
2. Bagaimana Relasi antara Teologi dengan Sains? 7
a. Konflik 9
b. Interdependensi 10
c.  Dialog 11
d. Integrasi 13
3. Wilayah Kajian dan Riset Teologi 17

B. Bagaimana Teologi dari Kacamata Sains?
1. Mendefinisikan Ulang Teologi? 23
2. Diakuinya Teologi sebagai Ilmu 27
3. Implementasi Teologi sebagai Ilmu 36

C. Bagaimana Sains Bisa Ilmiah?
1. Ilmiah: Bagaimana Mengukurnya? 42
2. Ilmiah: Apa Indikatornya? 48
3. Ilmiah vs Teologi: Objektif vs Subjektif? 52

D. Integrasi Teologi dan Sains?
1. Mempekerjakan Sains, Sosial Sains dan Sains Humanities 56
2. Ilmu dan Riset Teologi secara Ilmiah: Bagaimana Mungkin? 63
3. Tujuan akhir Mempekerjakan Sains,
    Sosial Sains dan Sains Humanities Teologi 66

Daftar  Pustaka 71

C.     LEGALITAS BUKU:
ISBN: 978-602-19080-9-8
KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
National Library of Indonesia-National ISBN Agency
Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Pusat 10430-Indonesia, P.O. Box 3624
Telp:021-3101411,psw437;021-68293700/92920979,fax: 021-3927919/31908479
E-mail: isbn.indonesia@gmail.com-http://www.pnri.go.id

Penulis:
Tambunan, Elia
TEOLOGI sebagai SAINS

Cetakan Pertama: Maret, 2012
07-3-2012-08

Jumlah lembaran halaman: 79
Ukuran Kertas: A5 (14,8 x 21 cm), 70 gr.
Font teks: Century 10
Spasi: 1
Font Footnote: Times New Romans 6,5

Penerbit:
illumiNation Publishing
Perum Permata Land, No 1.
Pojok Tiyasan Rt 02-Rw 01, Condongcatur 55283
Yogyakarta-Indonesia
Telp. 0274-4533025
E-mail: illumination.publish@gmail.com

Copyright© 2012 ada pada Elia Tambunan, S.Th., M.Pd.

Harga:
Rp. 50. 000,- (Belum Ongkos Kirim ke alamat lengkap).

Cara Mendapatkannya:
Silahkan pesan di:
Facebook: Bang Elia Tambunan
E-mail: elia.tambunan@gmail.com
Telp/SMS: 081338956657
Twitter: El14 Tambunan