Friday, February 3, 2012

MICROTEACHING & REALTEACHING: Panduan PPL I, II dan Siswa Berkebutuhan Khusus

A. Sinopsis Buku:
MICROTEACHING & REALTEACHING:
Panduan PPL I, II dan Siswa Berkebutuhan Khusus

Siapa yang cinta “panggilan” dan rela menjadi Guru benaran, yang diGUgu dan ditiRu, bukan jadi guru-guruan apalagi guru gadungan akan terbantu dengan membaca buku ini. Yang dibicarakan adalah ketrampilan teknis dan metodis mengajar (teaching skill and methods) dalam program microteaching (PPL I) dan realteaching (PPL II). Fokusnya pada penguasaan ‘isi’, ‘proses’, dan ‘upaya-upaya akademik’ (academik enterprises) mengenai substansi pengetahuan ilmu pedagogis-kritis.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman, pengamatan secara personal, dan bacaan literatur dari “hasil pemikiran ‘educator asing’ berbahasa Inggris. Artinya semua referensinya, saya acu langsung dari sumber dan penulis pertama. Ini sengaja saya lakukan demi kualitas referensi sebuah “academic writing” saja. Ada kesulitan ketika mencari literatur microteaching dan realteaching. Disamping faktor lain, itu disebabkan oleh pertama, Universitas, Sekolah Tinggi, dan LPTK lainnya, mempunyai lembaran panduan tipis-tipis, ibarat buku manual bagaimana mengoperasikan mesin cuci yang baru. Ini tidak menarik, karena hanya out line, mirip daftar isi skripsi, sehingga mahasiswa bekerja secara mekanik, statik, dogmatik, dan tidak bebas mengekspresikan diri karena hanya ‘manut’ tepat seperti yang tertulis. Kedua, ada juga lembaga dan dosen pembimbing micro-realteaching yang hanya memiliki diktat fotocopyan.

Sebagai seorang  pencinta dunia akademik dan dunia eduaksi-pendidikan, saya mengamati, masih sangat minim buku yang bisa di jadikan referensi untuk teks akademik terkait soal pengajaran micro dan real-teaching. Umumnya yang ada ditangan dosen masih berupa diktat yang sudah ‘kumal’, ‘lecek’, dan ‘kusam’ sudah dipakai sejak pertama sekali ia menjadi mahasiswa dan kini bekerja sebagai dosen. Selama ini, seringkali hanya ‘recycle’, ‘reduction’, dan ‘reuse’, (terjemahkan: mengulang-ulangi yang itu-itu saja). Kurangnya literatur soal itu perlu dicarikan solusinya, sehingga ilmu pedagogi-kritis bermakna bagi pengalaman belajar dan kehidupan mahasiswa, guru dan siswa.

Buku ini saya desain khusus untuk ‘orang-orang pilihan’ yaitu mahasiswa dan guru yang cinta ‘proses eduaksi’ dan rela mengadakan pembaruan metodik dan teknik dan reorientasi edukasi ke eduaksi dalam sistem persekolahan. ‘Customernya’ adalah mereka yang berkecimpung dalam  Pendidikan baik itu keagamaan atau pendidikan keguruan umum, atau mereka yang sedang menempuh program ‘AKTA MENGAJAR’, mulai tingkat Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) hingga level Sarjana Satu  (S1).

Buku ini juga menyediakan sejumlah contoh format isian, misalnya cara membuat RPP, instrument penilaian lengkap dengan skor dan indikatornya, dan alat evaluasi keberhasilan program, dan sejumlah kelengkapan lainnya, yang secara langsung dibutuhkan oleh mahasiswa, dosen pengampu, dan guru pembimbing di sekolah. Sejumlah  tabel, gambar, serta sejumlah lampiran juga ada, yang berguna sebagai contoh yang bisa dimodifikasi, dan yang bisa dipakai oleh mahasiswa ketika praktikum micro-realteaching. Formulir penilaian juga disediakan bagi dosen pembimbing untuk mempercepat tugasnya mengampu mata kuliah ini, dan bagi guru pendamping di sekolah untuk membantu meringankan tugas mereka ketika menerima mahasiswa PPL.

Jika dipetakan, maka buku ini saya fokus pada dua substansi kajian: yakni soal microteaching dan realteaching. Dalam microteaching pembaca diarahkan agar memiliki pemahaman makna tentangnya. Ini diperlukan sebagai skill dan kerangka kerja kritis dalam mendesain proses pembelajaran hingga mengevaluasinya. Dalam merumuskan “Lesson Plann” (RPP) pembaca dituntun sebagai perencana namun juga menjadi pelaksana, lengkap dengan manajemen pengelolaannya.

Selanjutnya dijelaskan cara mendesain model pengaturan ruang kelas untuk pengajaran efektif. Ini untuk merancang pelajaran yang efektif dan metode mendesain lingkungan pembelajaran dan siswa. Ini masalah skill dalam hal manajemen kelas demi pengajaran yang efektif. Tindakan pencegahan kekacauan di kelas jauh lebih baik dari pada tindakan menghukum siswa karena kelas tidak tertata dengan baik. Skill lainnya, mendesain skenario atau narasi pengajaran. Ini tentang kemampuan merancang rumusan yang bermakna bagi pengalaman belajar dan kehidupan siswa dalam bentuk operasional kongkrit, spesifik dan terukur. Itu juga akan merancang materi pengajaran yang mampu membelajarkan siswa dengan rasa senang, tenang dan bebas merdeka tanpa paksaan yang sering dihambat karena tekanan dan keharusan karena otoritarianisme dari sisi guru. Ini tidak boleh dilestarikan. Belajar dan mengajar adalah aktifitas bebas dan membebaskan pembelajarnya secara akademik.

Skill selanjutnya adalah kesanggupan mendesain standar penerapan pengajaran dari perspektif student learned-centered dan guru sebagai sahabat bermain. Oleh karena itu, fokusnya adalah bagaimana cara guru mengajar dan membelajarkan siswa (how you teach and how they learn) sesuai dengan gaya belajar siswa (student learning style). Disini, akan merancang beragam strategi yang variatif untuk mencapai tujuan mereka. Fokusnya bagaimana mendekonstruksi sistem belajar dan mengajar selama ini yang hanya “recycle,” “reduction,” dan “reuse,” yang saya terjemahkan hanya mengulang-ulangi yang itu-itu saja. Itulah yang perlu rekonstruksi dengan cara mengkritisi ilmu-ilmu pedagogis selama ini, sehingga terlihat jelas konstruksi dari strategi pembelajaran yang bermakna.

Sebuah pembelajaran yang berpusat untuk pembangunan kapasitas siswa sebagai manusia, serta memposisikan guru pada fungsi fasilitator. Akhirnya dilengkapi dengan kecakapan untuk mendesain standar penilaian pengajaran. Ini soal kecermatan dan ketepatan untuk merancang instrumen sebagai alat ukuran, indikator, standarisasi dan item-item lainnya yang terstruktur. Ini diupayakan untuk memahami sudah sampai dimana dan sudah sejauh mana penguasaan belajar terjadi. Itu bukan untuk stigmatisasi “bodoh atau pintar”, “cerdas atau goblok”, “terbelakang atau maju, gagal atau lulus, tuntas atau tidak.  

Micro-realteaching yang dirancang, diharapkan mampu menciptakan model dan metode pembelajaran dan pengajaran sesuai kebutuhan dan makna kehidupan setiap siswa sekalipun ia mungkin terkategori sebagai “siswa yang berkebutuhan khusus” (student who has a special needs), seperti yang dijelaskan dalam halaman epilog. Bahkan, diharapkan pembaca akan terlatih menciptakan trend atau model-model pembelajaran dan pengajaran menurut gayanya sendiri, dan sesuai dengan realitas pendidikan setempat.

B. DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Halaman Persembahan iv
Daftar isi v
Daftar Tabel dan Gambar vii
Daftar Lampiran viii

Bab I. Pendahluluan                                                                                                    
A.   Esensi yang harus Dipahami 1
B.   Makna Microteaching 3
C.   Kedudukan Microteaching 4
D.   Tujuan Microteaching 5
E.    Manfaat Microteaching 5

Bab II. STANDAR KOMPETENSI MICROTEACHING    
A.   Standar Kompetensi Microteaching 7
B.   Kompetensi Dasar dan Indikator Microteaching 9
C.   Menyusun Komponen RPP 10
D.   Ketrampilan Dasar Mengajar 17

Bab III. MANAJEMEN PRAKTIKUM MICROTEACHING        
A.   Dasar Manajemen Microteaching 26
B.   Scopa Manajemen Microteaching 27
  1.    Orientasi  28
  2.    Observasi Proses Pendidikan di Sekolah 28
  3.    Praktikum Microteaching 29
C.   Deskripsi Tugas Manajemen Microteaching 32
  1.    Dosen Pembimbing 32
  2.    Mahasiswa 32
D.   Layanan Bimbingan Microteaching 33

Bab IV. MAKNA PENILAIAN MICROTEACHING       
A.   Dasar Manajemen Microteaching 35
B.   Kriteria Penilaian Microteaching 37
C.   Pedoman Konversi Penilaian 38

Bab V. REALTEACHING         
A.   Makna Realteaching 40
B.   Tujuan Realteaching 41
C.   Kedudukan Realteaching 42

Bab VI. MANAJEMEN PRAKTIKUM REALTEACHING           
A.   Praktikum Realteaching di Sekolah 44
B.   Proses Pembelajaran Realteaching 44
C.   Tugas Manajemen Realteaching 48
1.    Guru Pembimbing 49
2.    Mahasiswa 49
D.   Layanan Bimbingan Realteaching 51

Bab VII. MAKNA PENILAIAN TEACHING 53
A.   Dasar Penilaian Realteaching 53
B.   Kriteria Penilaian Realteaching 54
C.   Pedoman Konversi Penilaian 55

Bab VIII. PENUTUP 57
DAFTAR PUSTAKA 60
LAMPIRAN  63

Epilog:
Siswa Berkebutuhan Khusus:  Secercah Harapan dan Perjuangan demi Makna Hidup 91
A.   Mengapa Berkebutuhan Khusus? 91
B.   Proses Pembelajaran dan Pengajaran secara Spesial 91
C.   Strategi Model Sentuuhan 92
D.   Penilaian untuk Menghargai 93
E.   Manajemen Pelaksanaan Edukasi Khusus 94

C. Legalitas dan Identitas Buku:
ISBN: 978-602-19080-2-0
KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
National Library of Indonesia-National ISBN Agency
Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Pusat 10430-Indonesia, P.O. Box 3624
Telp: 021-3101411, psw 437; 021-68293700/92920979, fax: 021-3927919/31908479
E-mail: isbn.indonesia@gmail.com-http://www.pnri.go.id

Tambunan, Elia
MICROTEACHING & REALTEACHING:
Panduan PPL I, II dan Siswa Berkebutuhan Khusus

Cetakan Pertama: Januari, 2012 (14-1-2012-05)
Harga: Rp. 29.500,- (Tambah Ongkos Kirim)

Jumlah lembaran halaman: 105
Ukuran Kertas: A5 (14,8 x 21 cm), 70 gr.
Font teks: Georgia 9/Spasi: 1,15/Font Footnote: Times New Romans 7

Penerbit:
illumiNation Publishing
Perum Permata Land, No 1.
Pojok Tiyasan Rt 02-Rw 01, Condongcatur 55283
Yogyakarta-Indonesia
Telp. 0274-4533025
E-mail: illumination.publish@gmail.com